Dusun Tempit adalah pintu masuk
dari arah utara (jalan lingkar selatan) menuju Pusat Desa Bajur yang memiliki
luas wilayah ± 22,97 Ha. Peruntukan lahan di wilayah ini sebagian merupakan
kawasan pertanian seluas ± 6,10 Ha, RTH
seluas ± 7,90 Ha dan kawasan terbangun
sebesar ± 8,97 Ha.
Kawasan terbangun di Dusun Tempit ini didominasi oleh permukiman campuran
sebesar ± 7,09 Ha atau 79,04% dari luas kawasan terbangun.
KARAKTERISTIK :
1. Tingkat Kepadatan :
- Kepadatan Tinggi (Kerapatan Antar Bangunan 0 – 1,5 meter) seluas 4,22 Ha
- Kepadatan sedang - rendah (Kerapatan Antar Bangunan 1,5 – 2.5 meter) seluas 2,87 Ha
- Akses jalan lingkungan terbatas
2. Kualitas Lingkungan Permukiman :
Terdapat rumah
tidak layak huni sebanyak ± 108 unit (sekitar 25%) dengan ciri-ciri pada
umumnya lantai berupa tanah dan semen, dinding bedek dan bata yang belum
diplester serta atap genteng/seng/asbes dengan kondisi bocor.
Sampah yang tidak
terkelola dan tidak adanya sarana pembungan sampah, sehingga masyarakat pada
umumnya membuang sampah disekitar permukiman (lahan kosong dan kali). Di
permukiman campuran ini terdapat lebih dari 10 titik tempat pembuangan sampah
yang tersebar dipermukiman penduduk. Namun bagi masyarakat yang berada di
sekitar Jalan Lingkar Selatan, pada saat ini memanfaatkan fasilitas
pengangkutan sampah yang berasal dari Pemkot Mataram, dimana warga setempat
mengumpulkan sampah dengan wadah tas plastik yang kemudian ditaruh di depan
rumah masing-masing sehingga petugas kebersihan dapat mengambil langsung.
Jaringan sanitasi
dan air limbah yang masih terbatas, dimana sumber utama air limbah yang ada di
permukiman campuran ini berasal dari air limbah rumah tangga. Air limbah rumah
tangga ini pada umumnya memiliki jaringan dengan menggunakan pipa dan
gorong-gorong yang arah pembuangannya langsung ke kali dan saluran yang
terdapat disekitar permukiman.
Jaringan
pembuangan air hujan yang terdapat di permukiman campuran di Dusun Tempit
berupa gorong-gorong yang berada di sepanjang jalan lingkungan (gang). Yang
menjadi permasalahan pada gorong-gorong ini adalah masih terdapat jalan
lingkungan (gang) yang belum ada jaringannya (tidak terintegrasi) sehingga
menyebabkan air hujan mengalir langsung diatas
gang tersebut.
Sumber air bersih
masyarakat di permukiman campuran Dusun Tempit pada umumnya (100%) adalah
menggunakan sumur gali, dimana kondisi air yang bersumber dari sumur tersebut
telah terindikasi tercemar yang disebabkan oleh penggunaan pestisida dan pupuk
kimia serta sebagian terdapat septictank warga yang berada kurang dari 10 meter.
Kondisi kumuh
lainnya adalah keberadaan jamban keluarga yang terbatas, dimana sebagian besar
(sekitar 85%) warga yang masih buang air besar (BAB) di jamban umum, kali dan
saluran. Bagi warga yang memiliki jamban keluarga, kondisinya pada umumnya
tidak memiliki septictank sehingga pembuangan kotoran manusia tersebut melalui
gorong-gorong yang langsung mengarah ke kali dan saluran.
Untuk aktifitas
masyarakat dalam mandi dan cuci, pada umumnya sekitar 80% masyarakat di
permukiman campuran Dusun Tempit memanfaatkan pemandian umum, dimana kondisi
pemandian umum sebagian besar non /semi permanen (dinding dari kain
bekas/karung/setengah tembok, tanpa atap, tanpa penerangan serta sumber air
berasal dari sekitar kali dan saluan). Kondisi tersebut masih dapat dikatakan
tidak memadai. Jumlah pemandian umum yang terdapat di permukiman campuran pusat
desa sebanyak ± 25 unit yang tersebar disekitar kali/saluran dan Musholla.
3. Dampak
Lingkungan Terhadap Warga :
Dari kondisi
tingkat kepadatan dan kekumuhan yang ada di atas, maka secara langsung maupun
tidak langsung berdampak kepada kesehatan masyarakat sekitarnya. Beberapa
dampak yang dialami oleh warga adalah beberapa penyakit menular, seperti ISPA,
TBC, Malaria, Cikungunya, gatal-gatal dan diare yang sering menyerang
anak-anak.
4. Bencana
Alam :
Secara umum
bencana alam yang ada di Desa Bajur adalah angin puting beliung, sehingga
secara langsung juga berdampak kepada wilayah permukiman yang terdapat di Dusun
Tempit. Dalam beberapa kejadian angin puting beliung yang pernah terjadi, tidak
sampai mengakibatkan timbul korban jiwa namun terdapat beberapa kerusakan yang
dialami oleh warga, seperti atap rumah terangkat dan rusak ringan dan sedang.
Selain itu, juga
terdapat bencana lainnya yang rawan terjadi dipermukiman campuran Dusun Tempit,
yaitu bancana kebakaran dan banjir/genangan. Hal ini disebabkan karena tingkat
kepadatan bangunan tinggi dan akses gang yang sempit sehingga untuk pencegahan
serta tindakan sangat minim. Untuk kawasan rentan banjir/genangan disebabkan
tedapat sebagian kawasan permukiman yang berada sejajar/lebih rendah dari
kali/saluran.
5. Sarana
dan Prasarana Pendukung :
Untuk mendukung
aktifitas masyarakat di permukiman campuran Dusun Tempit telah terdapat
beberapa fasilitas, diantaranya fasilitas pendidikan (SD), kesehatan (balai
pengobatan), perkantoran (Korem dan Pegadaian), perdagangan dan jasa (ruko,
toko, kios, penjahit dan warung), peribadatan (Masjid dan Musholla) dan sarana
lainnya (lapangan bulu tangkis dan makam).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar