SELAMAT DATANG DI KAWASAN BERNIAGA (DESA BAJUR KEC. LABUAPI KAB. LOBAR NTB)

Senin, 22 Juli 2013

ZONA DUA


Dusun Tempit  adalah pintu masuk dari arah utara (jalan lingkar selatan) menuju Pusat Desa Bajur yang memiliki luas wilayah ± 22,97 Ha. Peruntukan lahan di wilayah ini sebagian merupakan kawasan pertanian seluas ±  6,10 Ha, RTH seluas ± 7,90 Ha dan kawasan terbangun  sebesar ± 8,97 Ha.
Kawasan terbangun di Dusun Tempit ini didominasi oleh permukiman campuran sebesar ± 7,09 Ha atau 79,04% dari luas kawasan terbangun.

KARAKTERISTIK :
1.      Tingkat Kepadatan :
  • Kepadatan Tinggi (Kerapatan Antar Bangunan 0 – 1,5 meter) seluas 4,22 Ha
  • Kepadatan sedang - rendah (Kerapatan Antar Bangunan 1,5 – 2.5 meter) seluas 2,87 Ha
  • Akses jalan lingkungan terbatas 
2.      Kualitas Lingkungan Permukiman :
Terdapat rumah tidak layak huni sebanyak ± 108 unit (sekitar 25%) dengan ciri-ciri pada umumnya lantai berupa tanah dan semen, dinding bedek dan bata yang belum diplester serta atap genteng/seng/asbes dengan kondisi bocor.
Sampah yang tidak terkelola dan tidak adanya sarana pembungan sampah, sehingga masyarakat pada umumnya membuang sampah disekitar permukiman (lahan kosong dan kali). Di permukiman campuran ini terdapat lebih dari 10 titik tempat pembuangan sampah yang tersebar dipermukiman penduduk. Namun bagi masyarakat yang berada di sekitar Jalan Lingkar Selatan, pada saat ini memanfaatkan fasilitas pengangkutan sampah yang berasal dari Pemkot Mataram, dimana warga setempat mengumpulkan sampah dengan wadah tas plastik yang kemudian ditaruh di depan rumah masing-masing sehingga petugas kebersihan dapat mengambil langsung.
Jaringan sanitasi dan air limbah yang masih terbatas, dimana sumber utama air limbah yang ada di permukiman campuran ini berasal dari air limbah rumah tangga. Air limbah rumah tangga ini pada umumnya memiliki jaringan dengan menggunakan pipa dan gorong-gorong yang arah pembuangannya langsung ke kali dan saluran yang terdapat disekitar permukiman.
Jaringan pembuangan air hujan yang terdapat di permukiman campuran di Dusun Tempit berupa gorong-gorong yang berada di sepanjang jalan lingkungan (gang). Yang menjadi permasalahan pada gorong-gorong ini adalah masih terdapat jalan lingkungan (gang) yang belum ada jaringannya (tidak terintegrasi) sehingga menyebabkan air hujan mengalir langsung diatas  gang tersebut.
Sumber air bersih masyarakat di permukiman campuran Dusun Tempit pada umumnya (100%) adalah menggunakan sumur gali, dimana kondisi air yang bersumber dari sumur tersebut telah terindikasi tercemar yang disebabkan oleh penggunaan pestisida dan pupuk kimia serta sebagian terdapat septictank warga yang berada  kurang dari 10 meter.
Kondisi kumuh lainnya adalah keberadaan jamban keluarga yang terbatas, dimana sebagian besar (sekitar 85%) warga yang masih buang air besar (BAB) di jamban umum, kali dan saluran. Bagi warga yang memiliki jamban keluarga, kondisinya pada umumnya tidak memiliki septictank sehingga pembuangan kotoran manusia tersebut melalui gorong-gorong yang langsung mengarah ke kali dan saluran.
Untuk aktifitas masyarakat dalam mandi dan cuci, pada umumnya sekitar 80% masyarakat di permukiman campuran Dusun Tempit memanfaatkan pemandian umum, dimana kondisi pemandian umum sebagian besar non /semi permanen (dinding dari kain bekas/karung/setengah tembok, tanpa atap, tanpa penerangan serta sumber air berasal dari sekitar kali dan saluan). Kondisi tersebut masih dapat dikatakan tidak memadai. Jumlah pemandian umum yang terdapat di permukiman campuran pusat desa sebanyak ± 25 unit yang tersebar disekitar kali/saluran dan Musholla.
3.      Dampak Lingkungan Terhadap Warga :
Dari kondisi tingkat kepadatan dan kekumuhan yang ada di atas, maka secara langsung maupun tidak langsung berdampak kepada kesehatan masyarakat sekitarnya. Beberapa dampak yang dialami oleh warga adalah beberapa penyakit menular, seperti ISPA, TBC, Malaria, Cikungunya, gatal-gatal dan diare yang sering menyerang anak-anak.
4.      Bencana Alam :
Secara umum bencana alam yang ada di Desa Bajur adalah angin puting beliung, sehingga secara langsung juga berdampak kepada wilayah permukiman yang terdapat di Dusun Tempit. Dalam beberapa kejadian angin puting beliung yang pernah terjadi, tidak sampai mengakibatkan timbul korban jiwa namun terdapat beberapa kerusakan yang dialami oleh warga, seperti atap rumah terangkat dan rusak ringan dan sedang.
Selain itu, juga terdapat bencana lainnya yang rawan terjadi dipermukiman campuran Dusun Tempit, yaitu bancana kebakaran dan banjir/genangan. Hal ini disebabkan karena tingkat kepadatan bangunan tinggi dan akses gang yang sempit sehingga untuk pencegahan serta tindakan sangat minim. Untuk kawasan rentan banjir/genangan disebabkan tedapat sebagian kawasan permukiman yang berada sejajar/lebih rendah dari kali/saluran.
5.      Sarana dan Prasarana Pendukung :
Untuk mendukung aktifitas masyarakat di permukiman campuran Dusun Tempit telah terdapat beberapa fasilitas, diantaranya fasilitas pendidikan (SD), kesehatan (balai pengobatan), perkantoran (Korem dan Pegadaian), perdagangan dan jasa (ruko, toko, kios, penjahit dan warung), peribadatan (Masjid dan Musholla) dan sarana lainnya (lapangan bulu tangkis dan makam).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar