SELAMAT DATANG DI KAWASAN BERNIAGA (DESA BAJUR KEC. LABUAPI KAB. LOBAR NTB)

Senin, 22 Juli 2013

ZONA 1



Pusat Desa merupakan kawasan yang digunakan masyarakat Bajur untuk bermukim dan beraktifitas, dimana pusat desa ini berada di 4 dusun, yaitu Dusun Bajur Induk, Giri Jati, Ampel dan Kali Jaga. Luas wilayah 4 dusun tersebut adalah ± 90,66 Ha, dimana peruntukannya sebagai kawasan pertanian seluas ± 54,27 Ha,  kawasan terbangun seluas sekitar  27,66 Ha dan RTH seluas 8,73 Ha. Jika dilihat dari luas kawasan perkampungan atau permukiman campuran yang terdapat di pusat desa ini adalah ± 10,19 Ha.

KARAKTERISTIK :
1.      Tingkat Kepadatan :
  • Kepadatan Tinggi (Kerapatan Antar Bangunan 0 – 1,5 meter) seluas 5,69 Ha
  • Kepadatan sedang - rendah (Kerapatan Antar Bangunan 1,5 – 2.5 meter) seluas 4,5 Ha
  • Akses jalan lingkungan terbatas
2.      Kualitas Lingkungan Permukiman
Rumah Tidak Layak Huni yang menyebar di 4 dusun (pusat desa) sebanyak ± 60 unit (sekitar 4,3%) dengan ciri-ciri pada umumnya lantai berupa semen, dinding bata yang belum diplester dan atap genteng/seng/asbes dengan kondisi bocor.
Sampah yang tidak terkelola dan tidak adanya sarana pembungan sampah, dimana terdapat lebih dari 23 titik tempat pembuangan sampah yang tersebar dipermukiman penduduk.
Jaringan sanitasi dan air limbah yang terbatas, dimana sumber utama air limbah yang ada di pusat desa ini berasal dari air limbah rumah tangga. Air limbah rumah tangga ini pada umumnya memiliki jaringan dengan menggunakan pipa dan gorong-gorong yang arah pembuangannya langsung ke kali dan saluran yang terdapat disekitar permukiman.
Jaringan pembuangan air hujan yang terdapat di pusat desa ini berupa gorong-gorong yang berada di sepanjang jalan lingkungan (gang). Yang menjadi permasalahan pada gorong-gorong ini adalah masih menyatunya pemanfaatannya, yaitu selain sebagai saluran pembuangan air hujan, gorong-gorong ini juga dimanfaatkan sebagai saluran pembuangan air limbah rumah tangga serta saluran kotoran manusia yang bermuara langsung ke kali dan saluran yang ada.
Sumber air bersih masyarakat di permukiman campuran pada umumnya lebih dari 95% adalah bersumber dari sumur gali, dimana kondisi air yang bersumber dari sumur tersebut telah terindikasi tercemar yang disebabkan oleh penggunaan pestisida dan pupuk kimia serta sebagian terdapat septictank warga yang berada  kurang dari 10 meter.
  
Jamban Keluarga yang terbatas, dimana sekitar 35% masih terdapat warga yang buang air besar (BAB) di jamban umum, kali dan saluran. Bagi warga yang memiliki jamban keluarga, kondisinya pada umumnya tidak memiliki septictank sehingga pembuangan kotoran manusia tersebut melalui gorong-gorong yang langsung mengarah ke kali dan saluran.
Aktifitas mandi dan cuci, pada umumnya sekitar 45 – 75% masyarakat di permukiman campuran memanfaatkan pemandian umum, dimana kondisi pemandian umum sebagian besar menggunakan bata setengah badan, tanpa atap, tanpa penerangan serta sumber air berasal dari sekitar kali dan saluan. Jumlah pemandian umum yang terdapat di permukiman campuran pusat desa sebanyak ± 16 unit yang tersebar disekitar kali/saluran dan Musholla.
3.      Dampak Lingkungan Terhadap Warga
Dari kondisi tingkat kepadatan dan kekumuhan yang ada di atas, maka secara langsung maupun tidak langsung berdampak kepada kesehatan masyarakat sekitarnya. Beberapa dampak yang dialami oleh warga adalah beberapa penyakit menular, seperti ISPA, TBC, Malaria, Cikungunya, gatal-gatal dan diare yang sering menyerang anak-anak.
4.      Bencana Alam
Secara umum bencana alam yang ada di Desa Bajur adalah angin puting beliung, sehingga secara langsung juga berdampak kepada wilayah permukiman yang terdapat di Pusat Desa Bajur (Dusun Bajur Induk, Giri Jati, Ampel dan Kali Jaga) tersebut. Dalam beberapa kejadian angin puting beliung yang pernah terjadi, tidak sampai mengakibatkan timbul korban jiwa namun terdapat beberapa kerusakan yang dialami oleh warga, seperti atap rumah yang terangkat dan rusak ringan dan sedang.
Selain itu, juga terdapat bencana lainnya yang rawan terjadi di pusat desa, khususnya di permukiman campuran, yaitu bancana kebakaran dan banjir/genangan. Hal ini disebabkan karena tingkat kepadatan bangunan tinggi dan akses gang yang sempit sehingga untuk pencegahan serta tindakan sangat minim. Untuk kawasan rentan banjir/genangan disebabkan tedapat sebagian kawasan permukiman yang berada sejajar/lebih rendah dari kali/saluran
5.      Sarana dan Prasarana Pendukung
Untuk mendukung masyarakat di pusat desa ini, terdapat fasilitas-fasilitas pendukung, seperti fasilitas perkantoran (Kantor Desa dan Balai Desa), pendidikan (Paud, SD dan MTs), Kesehatan (Puskesmas Pembantu dan Polindes), perdagangan dan jasa (pasar desa, toko, kios dan warung), peribadatan (masjid dan musholla), sarana olah raga (lapangan sepak bola dan bulu tangkis) dan sarana lainnya (makam, pos kamling, dll).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar