Dusun Pohdodol merupakan kawasan perlintasan yang memiliki luas wilayah ± 19,41 Ha, dimana sebagian besar (±16,78 Ha atau
86,45%) peruntukan lahan di dusun ini adalah kawasan pertanian dan sisanya
(±1,84 Ha atau 13,55%) merupakan kawasan terbangun/permukiman campuran.
KARAKTERISTIK
:
1.
Tingkat Kepadatan :
- Kepadatan Tinggi (Kerapatan Antar Bangunan 0 – 1 meter) seluas 1,04 Ha
- Kepadatan rendah (Kerapatan Antar Bangunan 1,5 – 2.5 meter) seluas 0,8 Ha
- Akses jalan lingkungan terbatas
2.
Kualitas Lingkungan Permukiman :
Terdapat
rumah tidak layak huni sebanyak ± 55 unit (sekitar 35%) dengan ciri-ciri pada
umumnya lantai berupa tanah dan semen, dinding bedek dan triplek atap
genteng/seng/asbes/ilalang.
Sampah
yang tidak terkelola dan tidak adanya sarana pembungan sampah, sehingga
masyarakat pada umumnya membuang sampah disekitar permukiman (lahan kosong dan
kali). Di permukiman campuran ini terdapat lebih dari 5 titik tempat pembuangan
sampah yang tersebar dipermukiman penduduk.
Pada
saat ini di Dusun Pohdodol belum memiliki jaringan sanitasi dan air limbah,
dimana masyarakatnya memanfaatkan tempat-tempat umum yang berada disekitar
kali/saluran untuk membersihkan bekas pekerjaan rumah tangganya. Sedangkan bagi
masyarakat yang berada agak jauh dari kali/saluran, maka limbah rumah tangganya
dibuang langsung ke halaman atau lahan kosong yang biasa berada di sekitar
rumah.
Selain
belum adanya jaringan pembuangan sanitasi dan air limbah, di dusun ini juga
belum ada jaringan pembuangan limpasan air hujan (gorong-gorong). Hal ini
menyebabkan pada saat hujan, air limpasannya mengalir langsung diatas gang
sehingga sebagian kawasan permukiman campuran sering terjadi genangan air.
Sumber
air bersih masyarakat di permukiman campuran Dusun Pohdodol pada umumnya (100%)
adalah menggunakan sumur gali, dimana kondisi air yang bersumber dari sumur
tersebut sama dengan dusun-dusun lainnya, yaitu terindikasi tercemar yang
disebabkan oleh penggunaan pestisida dan pupuk kimia serta sebagian terdapat
septictank warga yang berada kurang dari
10 meter.
Kondisi
kumuh lainnya adalah keberadaan jamban keluarga yang terbatas, dimana sebagian
besar (sekitar 70%) warga yang masih buang air besar (BAB) di jamban umum, kali
dan saluran. Bagi warga yang memiliki jamban keluarga, kondisinya pada umumnya
tidak memiliki septictank sehingga pembuangan kotoran manusia tersebut melalui
gorong-gorong yang langsung mengarah ke kali dan saluran.
Untuk
aktifitas masyarakat dalam mandi dan cuci, pada umumnya sekitar 80% masyarakat
di permukiman campuran Dusun Pohdodol memanfaatkan pemandian umum, dimana
kondisi pemandian umum sebagian besar non/semi permanen (dinding dari kain
bekas/karung/setengah tembok, tanpa atap, tanpa penerangan serta sumber air
berasal dari sekitar kali dan saluan). Kondisi tersebut masih dapat dikatakan
tidak memadai. Jumlah pemandian umum yang terdapat di permukiman campuran pusat
desa sebanyak ± 15 unit yang tersebar disekitar kali/saluran dan Musholla.
3.
Dampak Lingkungan
Terhadap Warga :
Dari
kondisi tingkat kepadatan dan kekumuhan yang ada di atas, maka secara langsung
maupun tidak langsung berdampak kepada kesehatan masyarakat sekitarnya.
Beberapa dampak yang dialami oleh warga adalah beberapa penyakit menular,
seperti ISPA, TBC, Malaria, Cikungunya, gatal-gatal dan diare yang sering
menyerang anak-anak.
4.
Bencana Alam :
Secara
umum bencana alam yang ada di Desa Bajur adalah angin puting beliung, sehingga
secara langsung juga berdampak kepada wilayah permukiman yang terdapat di Dusun
Pohdodol. Dalam beberapa kejadian angin puting beliung yang pernah terjadi,
tidak sampai mengakibatkan timbul korban jiwa namun terdapat beberapa kerusakan
yang dialami oleh warga, seperti atap rumah terangkat dan rusak ringan dan
sedang.
Selain
itu, juga terdapat bencana lainnya yang rawan terjadi dipermukiman campuran
Dusun Pohdodol, yaitu bancana kebakaran dan banjir/genangan. Hal ini disebabkan
karena tingkat kepadatan bangunan tinggi dan akses gang yang sempit sehingga
untuk pencegahan serta tindakan sangat minim. Untuk kawasan rentan
banjir/genangan disebabkan karena tidak adanya gorong-gorong serta sebagian
kawasan permukiman yang berada sejajar/lebih rendah dari kali/saluran.
5.
Sarana dan
Prasarana Pendukung :
Untuk
mendukung aktifitas masyarakat di permukiman Dusun Pohdodol, saat ini telah ada
fasilitas perdagangan dan jasa ( toko, kios, bengkel, loundry, warung dan
lainnya), peribadatan (Masjid) dan sarana lainnya ( posyandu, pangkalan ojek
dan lainnya ). Fasilitas pendukukung tersebut cendrung berada di sekitar Jalan
Kiyai Ahmad Dahlan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar