SELAMAT DATANG DI KAWASAN BERNIAGA (DESA BAJUR KEC. LABUAPI KAB. LOBAR NTB)

Minggu, 28 Juli 2013

Pemetaan Swadaya


Pemetaan Swadaya merupakan kegiatan yang saling terkait dengan Refleksi Pakumis. Melalui Refleksi Pakumis salah satu keluaran yang dihasilkan adalah berbagai penyebab masalah Pakumis yang pada ujungnya bersumber pada lunturnya nilai–nilai kemanusiaan atau sikap perilaku orang yang menyebabkan meningkatnya keserakahan dan menipiskan kepedulian. Dalam pemetaan swadaya tanyakan pertanyaan yang sama kepada kelompok perempuan dan kelompok laki-laki secara terpisah. Permasalahan tersebut digali informasinya sehingga akan didapatkan data yang lengkap dari setiap permasalahan dan persoalan yang berbeda dari kelompok yang berbeda. 
Melalui proses pemetaan swadaya  masyarakat melakukan proses belajar untuk:
  1. Menggali informasi. Bagaimana kondisi nyata dari masalah–masalah yang dikemukakan dan dirumuskan pada saat Refleksi Pakumis dari kelompok yang berbeda termasuk kelompok perempuan? Masalah–masalah tersebut harus didukung oleh data dan fakta, sehingga diperlukan proses penelitian untuk mengumpulkan informasi  yang diperlukan.
  2. Mengkaji Informasi dan fakta yang sudah didapatkan dianalisa dan dikaji bersama. Proses ini merupakan analisa kritis terhadap berbagai kondisi yang ada berdasarkan informasi dan fakta tadi untuk dicari sebab akibatnya termasuk kelompok–kelompok yang terkena dampak dari masalah yang ada (kelompok sasaran) dan kelompok perempuan. Setiap informasi yang muncul dianalisa apakah hal itu merupakan masalah yang sebenarnya atau hanya merupakan gejala saja.
  3. Merumuskan masalah. Pada tahapan ini masalah yang sudah ditemukan dan disepakati bersama dikelompokkan (pengorganisasian masalah), kemudian dianalisa hubungan sebab akibatnya dengan kembali membuat Pohon Masalah seperti yang dilakukan dalam Refleksi Pakumis. Pisahkan persoalan yang berbeda antara kelompok yang berbeda, termasuk kelompok perempuan. Dengan demikian dalam melakukan analisa kritis akan terjadi proses refleksi yang berulang–ulang. Artinya Refleksi Pakumis tidak hanya terjadi pada saat siklus yang pertama akan tetapi terus dilakukan dalam siklus Pemetaan swadaya. Dalam tahap ini akan didapatkan pula rumusan persoalan gender yang terjadi dalam masyarakat,
Pengertian swadaya dalam hal ini yaitu semua proses penggalian informasi, analisa dan rumusan masalah dilakukan oleh masyarakat perempuan dan laki-laki. 'Orang luar' (Fasilitator) hanya memfasilitasi proses, bahkan jika memungkinkan Fasilitasi juga dilakukan oleh Relawan yang merupakan unsurnya masyarakat. Keterlibatan 'orang luar’ diharapkan sekecil mungkin, artinya peran Fasilitator hanya diperlukan untuk mendorong masyarakat perempuan dan laki-laki agar mereka belajar untuk menganalisa dan mencari alternatif pemecahan masalah melalui metode fasillitasi yang sensitif pada persoalan yang beragam, apabila masyarakat memang belum mampu mengembangkan gagasan yang dibutuhkan. 
Latar belakang Pelatihan bagi tim PS merupakan salah satu proses pelaksanaan kegiatan Penguatan Kapasitas. Hal ini dimaksudkan agar sebelum melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan peran dan fungsi tim PS akan dilatih terlebih dahulu tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses pelaksanaan, rumusan dan hasil Pemetaan Swadaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar